Selamat Datang Di Web ini, Semoga Isi dan Informasi Disini Bermanfaat Untuk Anda
Siklus kehidupan manusia adalah rangkaian perjalanan hidup yang dimulai sejak lahir dari seorang ibu dan berakhir saat seseorang meninggal dunia. Dari waktu kewaktu, kita menghadapi berbagai perubahan siklus kehidupan. Ada perubahan yang berlangsung sangat lambat dan terus menerus. Ada pula yang terjadi secara drastis, misalnya momentum perkawinan, peristiwa kelahiran anak, momentum kehilangan orang yang dicintai. Ditengah-tengah peristiwa tersebut, kita akan merasakan berbagai perubahan-perubahan dalam kehidupan. Semua sangat berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya. Sambil terus menikmati dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan atas karunia yang diberikan-Nya, kita berusaha dan berharap bisa menjalani setiap tahap siklus kehidupan dengan pencapaian taraf dan kwalitas yang terus meningkat, baik secara jasmani maupun rohani. Kita mengemban tugas untuk merajut dan mengelola hidup berkualitas, yang merupakan bekal guna mencapai kehidupan yang kekal nantinya.
FASE DAN RISIKO KEHIDUPAN
Fase kehidupan yang dijalani setiap orang dari masa anak-anak, sekolah, bekerja, menikah, membeli tempat tinggal, punya anak, dan sebagainya sampai masa pensiun, Pasti mempunyai / menemui risiko kehidupan, misalnya : sakit, kecelakaan, cacat, PHK, bangkrut atau meninggal. kondisi ini mungkin bisa membuat kita tidak dapat lagi bekerja dan memiliki penghasilan. Semua itu bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, oleh karena itu setiap individu harus mempersiapkan semuanya, agar jika kemalangan tersebut terjadi, kita sudah siap untuk menjalaninya. Kemampuan seseorang untuk mencari penghasilan atau bekerja akan terus menurun seiring dengan bertambahnya usia. Ketika seseorang sudah tidak mampu lagi bekerja dan memperoleh penghasilan, ia butuh memiliki suatu jaminan finansial untuk menghadapi situasi dalam kehidupan yang akan dijalaninya.
Ketika pencari nafkah meningal tanpa meninggalkan persiapan yang cukup bagi keluarganya, dapat dipastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan, akan sulit untuk menyesuaikan diri dan menyiapkan diri dengan perubahan kehidupannya yang diakibatkan karena hilangnya penghasilan keluarga secara drastis dan tiba-tiba. Peran utama kepala keluarga sebagai pencari nafkah, seketika itu juga terhenti. Peristiwa itu bisa mengguncang kehidupan orang-orang yang ditinggalkan. Hal itu sangat mempengaruhi standar kehidupan anggota keluarga. Dan potensi beban finansial yang cukup berat menunggu didepan mata para anggota keluarga. Lain ceritanya bila pencari nafkah tersebut telah jauh-jauh hari mempersiapkan keuangan keluarganya agar kehidupan keluarganya tetap berjalan secara normal pada saat ia meninggal dunia. Bagi setiap orang, kebutuhan akan jaminan finansial merupakan hal yang penting. Namun sayangnya hanya 10 % orang yang menyadari dan mempersiapkan semua ini sejak dini. Dan sebagian besar lainnya yang 90 %, ada yang menyadari pentingnya perencanaan keuangan namun bersikap masa bodoh dan tidak mau mempersiapkannya, ada yang bingung bagaimana cara mempersia, dan yang paling parah ada yang tidak menyadari pentingnya perencanaan keuangan. Dibagian yang berapa persen kah anda sekarang ???
Ketika pencari nafkah meningal tanpa meninggalkan persiapan yang cukup bagi keluarganya, dapat dipastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan, akan sulit untuk menyesuaikan diri dan menyiapkan diri dengan perubahan kehidupannya yang diakibatkan karena hilangnya penghasilan keluarga secara drastis dan tiba-tiba. Peran utama kepala keluarga sebagai pencari nafkah, seketika itu juga terhenti. Peristiwa itu bisa mengguncang kehidupan orang-orang yang ditinggalkan. Hal itu sangat mempengaruhi standar kehidupan anggota keluarga. Dan potensi beban finansial yang cukup berat menunggu didepan mata para anggota keluarga. Lain ceritanya bila pencari nafkah tersebut telah jauh-jauh hari mempersiapkan keuangan keluarganya agar kehidupan keluarganya tetap berjalan secara normal pada saat ia meninggal dunia. Bagi setiap orang, kebutuhan akan jaminan finansial merupakan hal yang penting. Namun sayangnya hanya 10 % orang yang menyadari dan mempersiapkan semua ini sejak dini. Dan sebagian besar lainnya yang 90 %, ada yang menyadari pentingnya perencanaan keuangan namun bersikap masa bodoh dan tidak mau mempersiapkannya, ada yang bingung bagaimana cara mempersia, dan yang paling parah ada yang tidak menyadari pentingnya perencanaan keuangan. Dibagian yang berapa persen kah anda sekarang ???
4 QUADRAN KEHIDUPAN
Secara hakiki, kita membutuhkan uang untuk membiayai dan menjalani setiap tahapan dalam siklus kehidupan, Contohnya, orang tua bertanggung jawab menyediakan dana pendidikan anak-anak. Selain itu, kepastian dukungan finansial juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lain, misalnya, fasilitas rumah tinggal yang layak, biaya hidup yang wajar, kebutuhan di hari tua nantinya dsb. Karena itu, orang tua memerlukan penghasilan secara rutin dari pekerjaan atau aktifitas yang digelutinya. Dalam kehidupan ini anda dapat memilih profesi sebagai apapun, yang mana dari sekian banyak profesi ini terbagi menjadi 4 kwadran, yakni : Employee, self employed, business, dan investor. Dan di setiap kwadran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. dan kita harus jeli dan tepat memilih dikwadran mana kita harus berada agar kehidupan keluarga kita sejahtera.
3 KERANJANG KEUANGAN
Acapkali terjadi, seseorang menyisihkan sebagian pendapatan untuk berbagai keperluan. Tindakan itu memang sebaiknya dilakukan, yakni memupuk kebiasaan menabung dan mempraktikkan perencanaan keuangan sejak dini. Penting untuk memulai proses mempersiapkan masa depan dari sekarang. Keamanan dan kenyamanan dalam aspek finansial akan anda dapatkan dengan melakukan kombinasi diantara ketiga langkah berikut , yaitu mempersiapkan 3 keranjang keuangan yang harus di isi secara berurutan agar kehudapan yang didambakan dapat di realisasikan dengan baik. adapun 3 keranjang itu adalah ; keranjang keamanan, keranjang pertumbuhan dan keranjang kemewahan. Sudah kah ana mengisi semua keranjang keuangan tersebut ???
TAHAPAN KEHIDUPAN
Kebutuhan setiap orang cenderung berubah seiring dengan berjalannya waktu. Perubahan ini mencakup perubahan dalam tahapan kehidupan, gaya hidup serta resiko kehidupan. Berikut adalah 4 tahapan kehidupan manusia :
1. USIA 0 ~ 20 TAHUN Pada usia ini yang dilakukan adalah bermain dan belajar, yang mana pada usia ini tidak berpenghasilan. namun biaya hidup dan biaya sekolah menjadi kewajiban orang tua untuk mencukupinya.
2. USIA 20 ~ 40 TAHUN Memasuki kehidupan baru, seseorang yang berada pada tahapan ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena mereka sudah harus merencanakan masa depan mereka dan anak-anak mereka kelak. seseorang harus mempertimbangkan perencanaan keuangan serta perlindungan penghasilan untuk mengantisipasi kebutuhan dimasa mendatang, serta membiayai pemeriksaan kesehatan, kelahiran anak, biaya berlibur, serta dana untuk membiayai pendidikan anak. Pada tahap ini seseorang tengah sibuk membangun karir, merencanakan pernikahan, menikah, membeli rumah, membiayai pendidikan anak, dsb. Untuk itu, orang pada tahap kehidupan ini tentunya sudah harus mulai menabung, sebagai payung sebelum hujan. Di tahap ini seseorang biasanya telah memiliki situasi keuangan yang cukup mapan seiring dengan laju karir yang dirintisnya. Namun terkadang peristiwa yang tidak diinginkan dapat saja terjadi setiap saat dan tentunya mereka perlu memiliki asuransi dan perlindungan penghasilan.
3. USIA 40 ~ 60 TAHUN Pada usia ini, orang memasuki masa-masa emas. pada masa ini biasanya orang akan melakukan berbagaimacam investasi. seseorang dapat menikmati keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi. Dengan merencanakan pensiun sedini mungkin, seseorang dapat menikmati hidup dihari tua mereka tanpa harus pusing memikirkan darimana dana untuk membiayai hidup mereka dimasa pensiun tersebut.
4. USIA 60 ~ 80 TAHUN Pada usia ini sudah saatnya menikmati hidup dari hasil kerja keras selama bekerja. mewujudkan semua impian mereka yang mungkin sampai pada masa sebelumnya belum terwujud.
1. USIA 0 ~ 20 TAHUN Pada usia ini yang dilakukan adalah bermain dan belajar, yang mana pada usia ini tidak berpenghasilan. namun biaya hidup dan biaya sekolah menjadi kewajiban orang tua untuk mencukupinya.
2. USIA 20 ~ 40 TAHUN Memasuki kehidupan baru, seseorang yang berada pada tahapan ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena mereka sudah harus merencanakan masa depan mereka dan anak-anak mereka kelak. seseorang harus mempertimbangkan perencanaan keuangan serta perlindungan penghasilan untuk mengantisipasi kebutuhan dimasa mendatang, serta membiayai pemeriksaan kesehatan, kelahiran anak, biaya berlibur, serta dana untuk membiayai pendidikan anak. Pada tahap ini seseorang tengah sibuk membangun karir, merencanakan pernikahan, menikah, membeli rumah, membiayai pendidikan anak, dsb. Untuk itu, orang pada tahap kehidupan ini tentunya sudah harus mulai menabung, sebagai payung sebelum hujan. Di tahap ini seseorang biasanya telah memiliki situasi keuangan yang cukup mapan seiring dengan laju karir yang dirintisnya. Namun terkadang peristiwa yang tidak diinginkan dapat saja terjadi setiap saat dan tentunya mereka perlu memiliki asuransi dan perlindungan penghasilan.
3. USIA 40 ~ 60 TAHUN Pada usia ini, orang memasuki masa-masa emas. pada masa ini biasanya orang akan melakukan berbagaimacam investasi. seseorang dapat menikmati keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi. Dengan merencanakan pensiun sedini mungkin, seseorang dapat menikmati hidup dihari tua mereka tanpa harus pusing memikirkan darimana dana untuk membiayai hidup mereka dimasa pensiun tersebut.
4. USIA 60 ~ 80 TAHUN Pada usia ini sudah saatnya menikmati hidup dari hasil kerja keras selama bekerja. mewujudkan semua impian mereka yang mungkin sampai pada masa sebelumnya belum terwujud.